Dentum Ilusi Sang Waktu
Waktuku yang kesepian,
Malam menautkan sepenggal cerita darinya
Seperti puisi-puisi maut yang menerka
Diriku diam, menatap sang raja dinding yang berpikir tajam
Menanti sebuah hukuman dari diri yang terluka
Lelah ku gali, apa yang menjadi jeruji dalam hati ini
Dirimu disana, tersenyum dalam kilau nirwana
Terbelenggu indah dengan kain sutra
Bukan maksudku menentang senja
Namun, diriku kini hanya sebutir debu dari neraka
Tak mampu bermimpi, apalagi berdusta
Lelah ku menanti, anganmu yang melirik benci dan iri
Langit berkabut, tanda-tanda cuaca mencerca
Tak pernah cukup akan dunia adalah dosa
Seperti tetas hujan yang merindukan bulan
Aku hanya mampu menunggumu
Tanpa kepastian, kepemilikan, dan kehangatan
Besok nanti, masamu tak akan sama dengan masaku
Karena aku hanyalah aku, tanpa pernah berusaha menjadi mimpi dalam ilusimu
0 komentar:
Posting Komentar