Jumat, 07 Desember 2018

KATA-KATA

Budak Kecil di Pelukanmu


Senja kala itu
Derap langkah mendera, berdentang di ujung jemariku
Kau dan hilang
Bagaikan sayap dan udara kenistaan
Bertawakan diri
Mencerna kata hati yang tiada henti mengalunkan kematian

Tok, tok, tok
Rayuan lesung kaca tak mampu menggugah setan malam
Terlelap, bagai anak kucing di pangkuan sutra
Di istana muda yang berkristal bagai permata
Mendengungkan simfoni kepercayaan
Seperti ular menjelma menjadi gulungan kertas sahaja

Bahwa lelah dan janji hanyalah ilusi
Benarkah ini dunia yang kau tinggali?
Karena aku, disini
Hanya bisa merasa, tak bisa melihat

Yang kutahu,
Cinta adalah kata
Kata adalah topeng
Topeng mengajarimu seribu cara bersembunyi
Seperti kepalsuan dan sandiwara yang mengudara
Hingga mereka merengggut dirinya sendiri dari dekapanmu
Karena dia tahu siapa pemiliknya yang sejati

Kau tahu,
Mengukur kedalaman rasa butuh jerat nestapa
Sedangkan ironi tak ada dalam rangkaian hidupmu
Sedangkan ruang pengap tak menjadi kesukaanmu
Lalu, haruskah ku gunakan ulu hatiku?
Untuk mengobatimu dari sakitnya topeng yang mulai mengakar di wajahmu?
Merenggut kulit dan indera setanmu?
Menyesap darah dan cahaya dari rongga matamu?
Jujur, aku hanya ingin diam
Menyaksikanmu bersama rasa sakit,
Putus asa,
Sesal,
Dan kegelapan,
Untuk sedetik saja, sebelum aku menyerapnya
Dengan tetas air mata yang tak lagi berharga

Tawamu kala itu
Bagaikan pelabuhan di tengah hutan
Hukum rimba dengan pohon besar menantang
Terlalu takut berjalan, diriku membayang
Rasaku membungkah sebab atap cukup menghangatkan
Tapi, sadarlah aku bahwa itu tak akan membawaku pulang
Pelabuhan itu tak berarti
Seperti diriku
Yang hanya mampu mengartikanmu
Dan tak mampu mengartikan diriku sendiri

Jangan ingatkan aku
Aku tahu,
Aku bodoh kala itu

0 komentar:

Posting Komentar