Jumat, 08 Maret 2019

KATA-KATA

Alur-Mu yang Kejam

Ku terdiam di pojok kamar
Bergelap diri tak berkawan, dingin dan kaku
Mataku mencari seekor elang di daun pintu
Menikam tajam dengan mata bercabang
Merayapiku, menghukumku dengan dosa semu
Ku olah semua perasaan aneh dalam diriku
Dan sadar,
Semesta sedang mengerjaiku
Ku ulur waktu untuk memahami
Semua resah dan rindu yang kuhinggapi
Tetap kaku, berdarah, dan berjeruji
Seperti mesin pencakar yang menari dalam api
Ku dengar, seorang meneriaki dalam lagu suci
Menawan, menggoda, tak bisa kuhindari
Ku sadar,
Semesta sedang menyembunyikan lukaku
Lalu, ku terlelap dalam ilusi akan hadirmu
Lembut tatapmu dalam gerlap malam dinginku
Mengajariku bernafas dengan perlahan dan hidup
Berlari, bertelanjang kaki di hamparan api debu
Jatuh dalam pelukan, ku dengar jantungmu bertalu
Menikmati jejak angin yang mengiris luka masa lalu
Masih saja, ku sadar
Semesta sedang mengutukku
Dengan jentikan jemari kuasamu
Dimensi waktu berhenti, ruangku terurai mati
Jerit sakit terngiang tanpa henti
Tampak kosong, ku terbangun dalam sunyi
Membuka mata untuk pertama kali
Akhirnya ku bertanya,
Semesta, apa kau sudah lelah?
Kenapa kau pertemukan aku dengannya lagi?

0 komentar:

Posting Komentar