Jumat, 07 Desember 2018

KATA-KATA

Topeng Keemasan


Dirimu senyap
Seperti serpihan api neraka
Menggeret tetas-tetas lara
Bisikan penari tambang membungkam
Seribu tawa menjalar di balik geraham
Kering, suci, binasa



Tonggak penuntun merajaimu
Membawa lari sabda sang yang melampaui
Seperti jiwa di bibir jembatan, melayang
Bersemayam dalam lirikan kebencian
Meresap dengan bumbu keangkuhan
Cantik, lihai, gelap


"Engkau harus"
Melayang bagaikan sapi di padang pasir
Sampai belenggu "jahat" melabeli
Seperti jerat yang tersesat di jerami
Seperti setan yang memeluk nadi
Seperti anjing api yang berbicara dari jantung bumi
Melahap air busuk yang keluar dari pengetahuan sang pemimpi
Menanggalkan semua penyerahan diri
Bodoh, pincang, lapar



Biarkan Tuhan berbicara
Ratap sendu mengalir, tawa pilu menghujat
Memberi tulang dan daging pada kuasa
Agar pekat, seperti noda jeruji pada kain penyuci diri
Merengkuh noda kebajikan dari olokan retorika
Hingga manusia tak lagi telanjang buta
Serakahkah memberi harap pada kebinasaan?
Miskin, fana, dangkal



Kini, tanda-tanda cuaca menghiasi para pujangga
Menggelitik telinga kerbau seperti boneka-boneka kosong
yang patuh pada semesta
Sabda, dari diriku
Yang lemah akan ciptaan-Mu

1 komentar: